Selasa, 16 Maret 2010

Waiting 4 My MongChovy

Waiting 4 My MongChovy

Created by Abhie.

Lee Hyukjae..Mongchovy yang tidak pernah bisa diam, tingkahnya persis seperti seekor monyet yang lepas dari kebun binatang dan karena badannya yang kurus kurasa selain mirip monyet sepertinya dia juga mirip seekor anchovy dan karena dua alasan itulah aku terkadang menyebutnya sebagai seekor mongchovy. Ada satu sisi dirinya yang paling aku tidak suka, yaitu fakta kalau dia itu genit. Kegenitannya tampaknya sudah mencapai tingkat akut dan sulit untuk disembuhkan, setiap ada gadis dia selalu saja bersikap sok manis dan memasang senyumnya yang dibuat agar tampak imut. Tapi harus ku akui bahwa dia memang memiliki kemampuan menari yang luar biasa, ya..tak salah jika banyak yang memanggilnya dancing machine.
O iya Namaku adalah Park Hyojin, aku adalah ketua kelas di kelas 2-4 SMA Hwashin dan selama aku memegang jabatan itu tiap hari pula aku selalu direpotkan olehnya. Bagaimana tidak? Dia itu selalu saja berisik dan bercanda, tidak pernah serius. Aku sempat berfikir akan memasukkannya ke dalam karung dan membuangnya ke Laut kalau ia tidak berhenti membuat aku kesal. Tapi belum sempat aku buang, dia sudah membuat aku kesal lagi..
“ya!! Lee Hyukjae! Bisakah kau membiarkanku hidup tenang?” ucapku sambil melemparkan sapu ke arahnya.
Monyet itu meloncat dan menghindari seranganku, “Memangnya apa yang telah kulakukan?”ucapnya dengan wajah yang polos.
“Mwo? Ini adalah kali ketiga dalam seminggu kau membuat masalah..dan itu artinya ini adalah kali ketiga aku membantumu membersihkan gedung olahraga ini!”
“kalau kau tidak suka..kenapa kau tetap disini? Aku kan tidak memaksamu untuk melakukan ini..”ucapnya cuek dan langsung melanjutkan pekerjaan menyapunya.
Aku mengibas-ngibaskan tanganku berupaya mencari angin segar yang bisa meredamkan kemarahan ku atas perilaku monyet bodoh ini. Sebagai seorang ketua kelas sebenarya aku hanya diberi tugas untuk mengawasinya dan memastikan bahwa ia menjalankan hukumannya tapi akhirnya aku memutuskan untuk membantunya karena aku tidak mau membuang waktuku di dalam gedung ini, terlebih di dalam gedung ini hanya ada aku dan dia tanpa ada orang lain. Tapi tampaknya makhluk ini tidak pernah merasa bersalah padaku, buktinya dia terus membuatku terjebak didalam gedung ini. Tiba-tiba Hyukjae meletakkan sapunya dan berjalan ke arah pintu keluar.
“Ya..Lee Hyukjae!!! Kau tidak boleh pergi!! Lapangan ini belum selesai dibersihkan!”
Hyukjae tersenyum kearahku dan langsung lari secepat kilat, aku berusaha mengejarnya namun bayangannya sudah menghilang dari pandanganku.
“haish!! Dasar monyet busuk!!!” ucapku kesal.
Aku memandang lapangan luas yang ada dihadapanku, rasanya saat itu aku ingin sekali menangis di tempat. “Argh...Shiro!! Hyukjae babo!!!!!!” jeritku.
Dengan lemas dan terpaksa aku pun akhirnya meraih sapu yang tadi kulempar dan mulai membersihkan lapangan olahraga ini, beberapa menit kemudian aku pun menyelesaikan kegiatan yang cukup melelahkan ini. Aku terduduk dan melihat jam di tanganku. waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam.
“ah..Mongchovy bodoh.. tega sekali dia meninggalkanku sendirian..” ucapku sambil memijit kakiku yang letih. Tiba-tiba sesuatu yang dingin menempel di kedua pipiku.
“Ah…dingin!!!!!!!” teriakku sambil mencoba menjauh dari benda itu.
Melihat reaksi dan ekspresi wajahku Hyukjae pun terkekeh senang, kemudian ia duduk di hadapanku dan tersenyum, kemudian Ia menyodorkan salah satu es krim yang ia bawa. Karena rasa kesal ku belum habis, Aku pun melotot kearahnya dan dengan kasar aku mengambil es krim itu. Aku pun menjilat es krim vanilla yang memang merupakan rasa kesukaanku tapi keasyikan itu terganggu dengan rasa risih dan salah tingkah yang kurasakan. Kenapa? karena si mongchovy hanya diam sambil menatapku tanpa berkata apa-apa dan ini adalah pertama kalinya kami duduk berhadapan seperti ini, aku berpura-pura tidak menyadari tatapannya tapi semakin lama aku justru semakin gugup.
Lee Hyukjae...sebenarnya apa sih yang kau lihat?
Tiba-tiba Hyukjae mencubit kedua pipiku dengan gemas dan setelah itu dia mengacak-acak rambutku.
“Haish..kau ini kenapa sih?” tanya ku sambil membereskan rambutku.
Hyukjae menggelengkan kepalanya dan hanya tersenyum jahil, kemudian akupun balas mencubit pipinya yang kurus. Namun entah mengapa aku malah terpeleset dan alih-alih mencubit pipinya aku justru memeluk tubuhnya.
Hyukjae terdiam mematung dan begitupula aku, kesunyian diantara kami semakin membuatku merasa gugup. Aku pun tersadar dan buru-buru melepaskan pelukanku.
“it..itu..itu kecelakaan..aku tidak sengaja.” Ucapku terbata-bata.
Hyukjae hanya diam mendengarku dan ia pun memasang senyum yang penuh kemenangan.
Ah..ottoke? mengapa orang ini malah bersikap seperti itu? Aku kan bukannya sengaja!!
“A..aku mau pulang..” ucapku sambil bangkit dan mengambil tasku.
“ Kenapa? Kok buru-buru?” tanya Hyukjae sambil memegang tanganku.
“ Sekarang sudah jam tujuh malam! Keluarga ku pasti khawatir dan bingung karena putrinya selalu pulang telat! dan itu semua adalah salahmu MONGCHOVY!”ucapku sambil melepaskan tanganku dari genggamannya.
“ baiklah..aku antar..”ucap Hyukjae yang kemudian bangkit dan mengambil tasnya.
“ Mwo? Kenapa kau harus mengantarku? Kita kan beda arah!”
“Haish!! Kau ini.. sudahlah aku tidak mau berdebat! Ayo pulang!” ucapnya sambil menggandeng tanganku.
Aku kaget dan bingung dengan apa yang ia lakukan, dan lebih kaget dengan kenyataan bahwa saat ini dadaku berdegup dengan kencang, bukan karena rasa takut tapi justru karena genggamannya yang sangat hangat. Kami pun menaiki bus yang menuju ke rumahku, di dalam bus itu ia kemudian menghidupkan mp3 playernya dan menyerahkan salah satu earphonenya padaku.
“ Apa?” tanya ku bingung.
“ coba dengarkan baik-baik..”
Aku pun mendengar isi rekaman itu, di mp3 itu terekam suara seorang laki-laki yang berbicara dengan cepat. Meskipun temponya sangat cepat tetapi kata-kata yang diucapkan laki-laki itu terdengar jelas dan terangkai dengan melodi yang harmonis.
“ ottae?” tanya Hyukjae setelah isi rekaman itu selesai diputar.
“Bagus.. tapi suara siapa itu?”
Hyukjae terkekeh mendengar pertanyaanku, “ aku akan menjadi rapper..”
“Rapper?Kalau begitu jangan tanggung-tanggung! Kau harus menjadi seorang rapper yang paling hebat! ” ucapku sambil tersenyum. “ O.. sudah sampai!” ucapku ketika kami sampai di halte dekat rumahku , kami pun turun dari bus itu dan berjalan menuju rumahku.
Setelah berjalan selama beberapa menit, kamipun sampai didepan rumah ku.
“Gomawo..” ucapku sambil tersenyum dan bersiap untuk masuk ke rumah, tetapi tiba-tiba Hyukjae meraih tanganku dan kemudian memelukku dengan erat.
“Mong..mongchovy..ap..apa..yang kau lakukan?” tanyaku gugup.
Hyukjae terdiam dan tidak melepaskan pelukannya. “ Mianhae Hyojin..aku selalu menyusahkanmu..”
“ya..hyukjae..”
“ Aku akan jadi rapper yang hebat.. kau harus menungguku..”ucapnya tersenyum, aku mengernyitkan dahiku dan ingin bertanya padanya namun tiba-tiba mulutku terkunci. Seluruh tubuhku serasa meleleh ketika Hyukjae mencium bibirku, aku tak mampu bergerak dan aku tak bisa berfikir apapun.
“ Kau milikku.. kau harus menungguku..” ucapnya tersenyum, ia menyerahkan Mp3 itu ketanganku dan ia pun mencium keningku. Ia tersenyum sekali lagi dan akhirnya ia meninggalkanku yang mematung seperti orang bodoh. Setelah ia pergi, Aku pun menyentuh kening dan bibirku, kemudian aku menyentuh kedua pipiku yang memanas.
“ya!! mesum!!” teriakku sambil berlari masuk ke rumah.
***
Awas kau Hyukjae! Hari ini kau pasti akan mati ditanganku!
Aku memasuki ruang kelasku dan mencoba mencari makhluk itu, tapi tidak ada tanda-tanda kalau ia sudah datang. Aku pun duduk di bangkuku dan menunggu kedatangannya, namun hingga bel berbunyi mongchovy tidak juga menampakkan batang hidungnya.
Cih..pasti dia melarikan diri!
Kemudian guru kami pun memasuki kelas dan memberikan pengumuman bahwa hari ini siswa yang bernama Lee Hyukjae telah pindah sekolah. Untuk sesaat aku merasakan waktu berhenti, aku sungguh tak tahu harus berkata apa. Aku menengok kearah bangkunya dan berharap Hyukjae sedang duduk disitu tetapi bangku itu kosong dan bayangan mongchovy yang menyebalkan itu pun sudah tidak ada lagi ..dadaku begitu sesak..pandangan mataku semakin kabur, aku tak ingin mengerjapkan mataku, aku takut untuk meneteskan airmataku..aku takut mengakui jika aku kehilangannya, sungguh kehilangannya.
Bel sekolah pun berdentang menandakan jam sekolah telah usai, sekali lagi aku melihat kearah bangkunya dan sekali lagi aku tersadar bahwa ia sudah tidak ada disini. Aku pun melangkahkan kakiku dan tanpa sadar aku menuju kearah gedung sekolah. Aku pun memasuki gedung itu dan bayangan ketika bersamanya terus bermunculan. Akhirnya aku meneteskan airmataku, aku pun terduduk dan menangis sekeras mungkin..aku tidak tahu bahwa aku sangat kehilangannya..aku tidak tahu mengapa ia selalu membuat ku kesal..mengapa ia tidak memberitahukan ku mengenai kepindahannya? Mengapa ia pergi setelah membuatku menyukainya? Mengapa? Aku semakin sengsara karena tak ada seorangpun yang dapat menjawab pertanyaanku dan Semua pertanyaan itu terus menghantuiku hingga tahun-tahun berikutnya.

***
Aku begitu terkejut ketika mengetahui Superjunior akan mengadakan konser dadakan di kampusku, tadinya aku tidak ingin menonton acara ini..tapi akhirnya aku malah berada ditengah kerumunan mahasiswi yang mengelu-elukan nama tiap personel member termasuk Hyukjae atau haruskah aku memanggilnya Eunhyuk?
Aku menatap nya yang berada diatas panggung, dia sungguh berbeda dari Hyukjae yang kukenal..ia bukan lagi seekor mongchovy yang bodoh dan menyebalkan..ia adalah Eunhyuk Superjunior yang memikat hati banyak gadis dengan kemampuan rap dan tarinya. Aku terdiam melihatnya, saat ini perasaanku sungguh campur aduk, aku bahagia akhirnya ia bisa menjadi seorang rapper yang hebat tapi pada saat yang bersamaan aku merasa sangat sedih karena aku menyadari bahwa akhirnya ia menjadi semakin jauh dariku.
Setelah membawakan empat lagu, Leeteuk yang merupakan leader superjunior pun meneriakkan salam khas mereka. “kamsahamnida..uri neun Supe juni-!”
”o-e-yo!” sambung para member lain secara serentak.
Dengan salam tadi maka konser dadakan ini pun resmi ditutup namun Para mahasiswi yang menamakan dirinya sebagai elf itu tidak juga berhenti menjerit-jerit histeris, bahkan ketika mereka harus berdesak-desakan mengantarkan barisan mobil superjunior yang keluar dari gerbang kampus.
Aku terdiam di tengah lapangan yang mulai sepi, sekali lagi ia pergi menjauh dariku dan sekali lagi aku merasakan lubang dalam hatiku dan airmataku pun kembali jatuh untuk yang kesekian kalinya. Aku menghapus bekas airmata yang ada dipipiku dan tiba-tiba sesuatu yang dingin menempel di kedua pipiku. Aku membalikan badanku dan menatap orang yang kini ada dihadapanku, topi dan tudung jaketnya menutupi wajahnya sehingga aku tidak mampu mengenalinya. Kemudian ia menyodorkan sebuah es krim rasa vanilla padaku, aku masih menatapnya bingung dan hanya terdiam. Kemudian orang itu mengangkat wajahnya dan tersenyum padaku.
“Huwaa!!” jeritku kemudian akupun berlari meninggalkannya.
Hyukjae yang terkejut melihat reaksiku kemudian berlari mengejarku, ia pun akhirnya berhasil mencengkram tanganku.
“Hyojin!! Kenapa kau malah lari begitu melihatku? Seharusnya kau berlari memelukku!!”ucapnya sambil membungkuk dan mencoba menghirup udara, Hyukjae merasakan kejanggalan karena aku tidak merespon perkataannya, kemudian ia pun mendongakkan kepalanya dan melihat wajahku yang berantakan akibat airmata yang terus mengalir dari kedua mataku.
“Hyo..Hyojin? kenapa kau menangis?”
Aku memukulinya sekuat dan sebanyak mungkin. “ kau mongchovy bodoh!!! Kenapa kau bertanya padaku? Kaulah yang membuatku menangis!!!”
“Ah..aduh..aduh..sakit! hentikan! Hyojin..Auch! kemana rasa romatismu sih?”ucapnya sambil menahan sakit.
“Mwo?? Romantis? Romantis kepalamu !!gara-gara kamu aku menangis! Gara-gara kamu aku… ” ucapanku terhenti ketika Hyukjae memeluk paksa tubuhku.
“ apa..apa yang kau lakukan? Lepaskan ! Lepaskan!” ucapku berontak.
“ aku tidak mungkin dan tidak akan pernah melepaskanmu Hyojin..”ucapnya, kemudian ia pun semakin memelukku dengan erat, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan., aku hanya bisa menangis dan memeluknya dengan erat.

Hyukjae akhirnya melepaskan pelukannya dan menghapus airmataku.
“Mianhae Hyojin.. aku membuatmu menangis dan terimakasih karena kau mau menungguku”
Aku terdiam mendengar ucapannya, “ Aku tidak akan pernah mau menunggu lagi Hyukjae..”
“Omo..bagaimana dong? Aku kan belum jadi rapper yang paling hebat!! Kau harus menungguku lebih lama lagi!!”
“Mwo??”
Hyukjae kemudian tersenyum kepadaku, “meskipun aku bukan yang terhebat tapi rasanya aku tidak bisa membuatmu menunggu..sesungguhnya aku sangat cemas kalau kau tidak ada disisiku...”
“benarkah?”
“ Kau cantik..juga pintar..walaupun sebenarnya mungkin otakmu sedikit geser ..”
“ Ya!!”teriakku sambil memukulnya.
“tunggu!!! maksudku otakmu sedikit geser karena telah menyukaiku..hehehe..”
Aku tertawa mendengar penjelasannya, “ ya.. mungkin otakku sudah bergeser..mana mungkin aku bisa menyukai orang yang selalu membuatku membersihkan gedung olahraga tiga kali dalam seminggu!”
“Wuah.untuk yang satu ini..harusnya aku yang menyalahkanmu!”
“maksudmu apa? Kau yang buat masalah!! Selalu saja berisik di kelas sampai-sampai dihukum terus!”
“ Itukan karena kamu ketua kelasnya! Aku sengaja berisik karena..karena kalau aku dihukum...aku bisa melihatmu lebih lama..”ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal itu.
Aku tersenyum sekali lagi, tiba-tiba Hyukjae mendekatkan wajahnya kewajahku dan mencoba untuk mencium ku namun aku langsung mundur dan menutup bibirku.
“Mwo??” tanyanya bingung.
“ Kau mesum!!!”ucapku.
Hyukjae menatap ku dengan pandangan tidak percaya, akupun berlari menghindarinya dan akhirnya kami malah kejar-kejaran ditengah lapangan itu.
“gomawo telah menungguku Hyojin!!” teriaknya padaku.
“gomawo karena membuatku jatuh cinta MONGCHOVY!!!” teriakku, “ Hyukjae!! Bagiku kaulah yang terhebat!!”
Hyukjae tersenyum dan menghampiriku, “ saranghae..Hyojin.” dan ia pun mengecup bibirku dan berlari meninggalkanku yang mematung. “Yes!!! Kalau kau bisa.. cepat tangkap aku!!” ucapnya dengan nada yang aegyo.
“Ya Mongchovy!! Kalau tertangkap kau pasti akan mati di tanganku!!!” teriakku sambil berlari mengejarnya.



The End.

0 komentar:

Site Meter