Minggu, 28 Maret 2010

24.00

Created By Abhie

Yesung membuka matanya, pandangannya kabur, ia pun mengerjapkan kedua matanya. Berhasil..sekarang pandangannya menjadi sedikit jelas. Yesung memandang ke sekeliling ruangan yang tampak asing baginya, Yesung tidak mengerti dengan apa yang terjadi, ia mencoba untuk bangkit namun pusing yang menderanya berhasil menahannya untuk tetap berbaring di tempat tidur, kemudian dilihatnya selang infuse yang terpasang di tangannya. Yesung pun mencoba mengumpulkan potongan kejadian yang ada di ingatannya…

-27 Maret 2010, pukul 23.50-
Setelah menggelar show di luar kota, para member suju harus kembali ke Seoul secepat mungkin. Karena mobil van Suju telah penuh, terpaksa Yesung mengendarai mobil bersama dengan salah satu staff SM. Malam itu Hujan turun dengan cukup deras, rute yang harus mereka tempuh pun cukup berbahaya.
“Ah…harusnya perusahaan membeli van yang lebih besar.. masa aku jadi terdampar begini?” keluh Yesung.
“setidaknya kau memiliki cukup ruang kan?” jawab staff SM yang kini tengah mengemudi.
“Hehehe..iya juga sih, ah..Hyung kenapa jalan disini gelap sekali?”
“Sepertinya lampu jalannya mati.. hujan juga belum reda, aku jadi tidak bisa melihat dengan jelas.”
“Sekarang sudah pukul 24.00! kalau begitu pelan-pelan saj..”

Yesung mengerutkan dahinya dan mencoba mengingat sisa kejadian malam itu, tiba-tiba pintu kamar terbuka, Heechul yang tadinya ingin masuk malah berlari keluar.
“Yesung sadar! Yeesung sadar!” teriak Heechul di luar kamar, tidak lama para member pun berhamburan masuk ke dalam kamar.
“Kau sudah sadar Yesungie?” tanya Leeteuk yang tidak kuasa menahan airmatanya.
“Apa yang terjadi?” tanya Yesung lemah
“Hyung.. kau sungguh tidak ingat dengan apa yang terjadi?” tanya Wookie
“Ne..Aku tidak bisa mengingatnya..”jawab Yesung
“Kau dan Jongshin Hyung..mengalami kecelakaan, dan Kau tidak sadarkan diri selama tiga hari!” Ucap Heechul
“Benarkah?lalu bagaimana keadaan Jongshin Hyung?”
“Dia..”
Belum sempat Kangin bercerita, Dokter dan beberapa suster pun datang untuk memeriksa keadaan Yesung.
“Nanti aku ceritakan lagi..”ucap KangIn.
***
Yesung membuka matanya, jam menunjukkan pukul 24.00. Tidak ada siapa pun di kamarnya. Sebenarnya Yesung tidak diperbolehkan untuk meninggalkan tempat tidurnya namun karena tenggorokannya kering dan tidak ada botol mineral disampingnya, Ia pun terpaksa mengambil botol infusnya dan bangkit dari ranjangnya. Baru berjalan beberapa langkah tiba-tiba ada seseorang yang masuk kedalam kamarnya.
“Jongshin Hyung...gwenchana?” tanya Yesung pada seorang pria yang kini berdiri di hadapannya. Pria itu tersenyum pada Yesung, wajahnya pucat, ia menuntun Yesung kembali ke ranjangnya.
“Hyung..kau baik-baik saja kan? Wajahmu pucat sekali..” ucap Yesung khawatir.
Pria itu tersenyum dan mengangguk, ia menyerahkan sebotol air mineral yang dibawanya.
“Omo..Gomawo Hyung..aku memang sangat haus..”ucap Yesung, kemudian ia pun mengambil botol itu dan meneguk isinya.
“Mianhae Yesungie..” ucap Jongshin
Yesung tertawa mendengar ucapan pria itu, “ Hyung..kenapa kau minta maaf? Aku bersyukur kalau Hyung tidak apa-apa..”
“Yesung, kau harus menemui Park Haeri!”
“Siapa dia?”
“Kau harus menemuinya..sampaikan maafku untuknya, katakan padanya bahwa ia harus kembali..”
“Kenapa aku harus menemuinya?”
“Yesung...aku pamit dulu”
“Secepat ini?” tanya Yesung sedikit kecewa, kemudian ia pun melihat jamnya. Pukul satu pagi. “Ah..ternyata sudah jam satu ya? Kalau begitu Hyung istirahatlah!”
Pria itu mengangguk dan ia pun berjalan menuju ke pintu, ia pun melambaikan tangannya sebelum pergi. Yesung mengerutkan keningnya.
Park Haeri..siapa dia? Ehm..mungkin kekasihnya? Kenapa aku yang harus menemuinya? Aargh..aku belum tanya nomor kamar Jongshin Hyung!
Yesung pun buru-buru mengambil botol infusnya dan ia pun hendak menyusul Jongshin Hyung akan tetapi ketika ia membuka pintu kamarnya, sosok Jongshin Hyung sudah tidak ada lagi.
Cepat sekali ia pergi..batin Yesung,
ia pun hendak kembali kedalam kamarnya namun ia melihat seorang gadis sedang berjalan-jalan di lorong rumah sakit. Gadis itu menganggukkan kepalanya dan tersenyum padanya. Yesung pun tersenyum pada gadis itu.
***
“Mwo?? Apa yang kau katakan? Tidak mungkin! Aku masih mengobrol dengannya semalam!” ucap Yesung dengan nada tidak percaya, “Botol itu! Kau lihat botol yang ada di meja ku kan? Itu pemberian darinya!” ucap Yesung sambil menunjuk Botol mineral yang ada di atas mejanya.
“Hyung..botol itu aku yang bawa..semalam aku keluar untuk membeli botol air itu untukmu!” ucap Siwon yang berusaha meyakinkan Hyungnya
“Tidak mungkin!! Siwon! kau jangan berbohong padaku!!”
“Hyung..Aku tidak akan bercanda untuk hal seserius ini!” tampik Siwon
“Jongshin Hyung...meninggal di tempat kecelakaan, ia sudah tidak bernyawa ketika polisi menemukan kalian” Ucap Hankyung
“Tidak mungkin..aku masih berbicara dengannya semalam..kami..”
“Yesungie..” potong Leeteuk sambil memegang pundak Yesung, “sebaiknya kau istirahat..”
“Malam ini giliran Eunhyuk dan Kibum yang akan menjagamu..kami harus pergi dulu.” Ucap Hankyung.
“Ne..” sahut Yesung lemas
Leeteuk, Hankyung dan Siwon pun pergi meninggalkan Yesung sendiri.
Yesung mencoba menahan airmatanya, ia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Siwon benar..ia tidak akan bercanda untuk urusan seperti ini..lalu apa yang Yesung alami semalam? Apakah itu hanya bunga tidur saja?
***
“Sepertinya lampu jalannya mati.. hujan juga belum reda, aku jadi tidak bisa melihat dengan jelas.”
“Sekarang sudah pukul 24.00! kalau begitu pelan-pelan saj..”
Belum sempat Yesung melanjutkan ucapannya, tiba-tiba dari arah berlawanan ada seseorang yang sedang mengendarai sebuah sepeda motor. Mobil yang ditumpangi Yesung berusaha menghindari motor itu namun gagal, mobil Yesung menyerempet si pengendara motor. Yesung menoleh kebelakang untuk memastikan keadaan si pengendara motor dan tiba-tiba saja semuanya menjadi gelap.

Yesung pun membuka matanya, nafasnya tidak beraturan, keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya.
“Aku ingat..aku ingat apa yang terjadi...”gumam Yesung,
“Hyung..kau tidak apa-apa?”tanya Kibum yang terbangun dari tidurnya, ia pun segera menghampiri Yesung. “ Hyung..apa yang terjadi?”
“Kami..menabrak seseorang...kami menabrak seseorang...” ucap Yesung, bibirnya bergetar dan air mata mengalir di kedua pipinya.
Kibum berusaha menenangkan Hyungnya itu, ia pun pergi membeli sebotol air mineral. Sementara itu Yesung hanya terdiam diatas ranjangnya, jam menunjukkan pukul dua belas malam. Kemudian Yesung melihat sebuah siluet melintas di pintunya.
“Kibum?” panggil Yesung.
Tak ada jawaban. Yesung pun bangkit dan menuju pintu kamarnya, ia membuka pintu kamarnya pelan-pelan agar Eunhyuk tidak terbangun. Seorang gadis tampak tengah berjalan-jalan di lorong itu.
“maaf..apa yang sedang kau lakukan di sini?” ucap Yesung pada gadis itu.
Gadis itu membalikkan badannya,“ Kau bertanya padaku?” tanya Gadis itu.
“Ne..ah! kemarin aku juga melihatmu dilorong ini!”
“Benarkah? Aku tidak ingat...”
“Ah..begitu ya?” ucap Yesung sedikit kecewa,
“ Ehm..kau dirawat disini?” tanya Gadis itu
“Iya..aku baru mengalami sebuah kecelakaan.” Ucap Yesung, ia pun duduk di bangku di depan Kamarnya. Gadis itu pun duduk di sebelahnya.
“Orang yang mengendarai mobilku meninggal di tempat...dan..” Yesung tak sanggup melanjutkan perkataannya, “aku tidak tahu kau akan percaya atau tidak..tapi aku yakin sekali kalau aku bertemu dengan nya kemarin malam! Bahkan ia sempat memintaku untuk menemui seseorang!”
Gadis itu hanya terdiam mendengar ucapan Yesung.
“Kau.. percaya dengan ucapanku?”
Gadis itu mengangguk pelan dan tersenyum, “Terkadang memang ada hal-hal tertentu yang tak bisa dimengerti dan dipercayai oleh orang lain...”ucap Gadis itu.
Yesung memandang gadis itu dan tersenyum. Aneh rasanya..padahal ini adalah kali pertama ia berbicara dengan gadis ini, tapi ia langsung merasa nyaman dengannya.
“O iya..aku Yesung! Siapa namamu?” ucap Yesung sambil menjulurkan tangannya.
Gadis itu terdiam dan tampak bingung, gadis itu memegangi kepalanya dengan kedua tangannya.
“Kenapa? Kau sakit?” tanya Yesung panik.
Gadis itu menggelengkan kepalanya, gadis itu mulai menangis dan tiba-tiba gadis itu mencengkeram kerah baju Yesung,
“A..Apa yang terjadi padamu?”Tanya Yesung panik
“ Hyung…Kau sedang apa?” tanya Eunhyuk sambil menguap
Yesung menengok kearah Eunhyuk, “Aku tidak berbuat apapun padanya!”
“Berbuat pada siapa?” Tanya Eunhyuk bingung
“Pada…”Ucapan Yesung terputus ketika ia menengok kesampingnya, gadis itu sudah tidak ada lagi disampingnya.
***
“Hiiiiii… Hyung jangan berkata yang tidak-tidak dong!! Bulu kudukku merinding semua nih!” Ucap Eunhyuk.
“Aku berkata yang sebenarnya! Semalam memang ada seorang gadis disampingku!”
“Hyung…malam ini giliranku yang berjaga nih..” Ucap Kyu
“Terserah kalau kalian mau percaya padaku atau tidak!” ucap Yesung dengan nada kesal, ia pun menutupi sekujur tubuhnya dengan selimut.
“Haish! Hyung jangan ngambek gitu dong..” ucap Kibum, “ Baiklah.. kalau begitu aku akan menginap lagi disini!”
“Kau serius ?” ucap Kyu dengan wajah gembira
“Ne!” ucap Kibum mantap, “ Eunhyuk Hyung.. kau menginap lagi kan?”
“Aku??? Oh..NO! thanks!”jawab Eunhyuk

Malam pun tiba, sekarang tepat pukul 24.00.
Yesung, Kyu, Eunhyuk dan Kibum pun tetap terjaga didalam kamar pasien, tak ada satupun dari mereka yang terpejam.
“Haish!! Aku sudah bilang kalau aku tidak mau ikut!!” gerutu Eunhyuk
“Sst!! Berisik! Aku selalu melihatnya jam segini!” ucap Yesung
Kemudian sebuah bayangan kembali melintas di pintu kamarnya, Yesung pun membuka sedikit pintu kamarnya. Dilihatnya sosok gadis yang ia temui semalam,
“Itu gadis yang kemarin…” bisik Yesung
Kibum, Kyu dan Eunhyuk pun mengintip secara bergantian dari pintu tersebut, namun tak ada satu pun diantara mereka yang dapat melihat gadis itu.
“Aku tidak lihat apa-apa...”Ucap Kyu
“Aku juga..” sahut Eunhyuk
“Tampaknya yang bisa melihat gadis itu hanya kau Hyung!” Ucap Kibum.
Yesung terdiam mendengar ucapan Kibum, kemudian ia pun memberanikan diri untuk menemui gadis itu.
“E..E..Hai!” ucap Yesung
Gadis itu menoleh kearah Yesung dan tersenyum, gadis itu memakai baju yang sama, tak ada yang berubah.
“Kau menyapaku?” tanya gadis itu.
Yesung mengerutkan keningnya, gadis itu tampaknya tidak mengingat kejadian semalam.
“Apa aku mengenalmu?” tanya gadis itu
“A..ti..tidak! aku hanya penasaran saja! mengapa kau berjalan di lorong rumah sakit di jam seperti ini?” tanya Yesung yang mencoba menahan ketakutannya.
“Aku juga tidak mengerti mengapa aku ada disini..aku bertanya pada suster jaga, tapi dia malah mengacuhkanku!”
“Aku Yesung..” ucap Yesung, Yesung menarik nafas dalam-dalam, “ namamu siapa?”
Gadis itu terdiam dan reaksinya sama seperti kemarin malam, tiba-tiba gadis itu terduduk di lantai rumah sakit, ia menangis..ia menangis sejadi-jadinya.
Yesung tidak tahu harus berbuat apa, Ia menoleh ke arah para dungsaengnya yang hanya bengong menyaksikan Yesung yang sedang berbicara seorang diri.
“Mengapa kau menangis? Namamu siapa?”
Gadis itu menatap kearah Yesung, air matanya terus mengalir di pipinya dan jatuh ke lantai namun anehnya.. lantai itu tetap kering.
“A..Aku..Park Haeri..” isaknya
Yesung terpaku ketika mengetahui nama gadis itu, Park Haeri...itu adalah nama yang disebutkan oleh Jongshin Hyung. Apa hubungan anatara Haeri, Jongshin dan dirinya?
“Aku...aku..aku ingat...”isak Haeri, tangannya bergetar hebat, “Aku baru saja pulang dari rumah nenekku..aku mengendarai sebuah motor bersama ayahku..malam itu hujan deras..lampu jalan mati..dan tiba-tiba ada sebuah mobil dari arah berlawanan...kami berusaha menghindar..tapi tidak bisa! Jalan terlalu licin...kami terjatuh...” ucap Haeri terbata-bata,
Yesung kembali mengingat kejadian saat terjadi kecelakaan, Motor itu! motor yang ia tabrak ternyata adalah motor yang dikendarai Haeri dan Ayahnya. Kemudian ia pun teringat pesan yang diucapkan oleh Jongshin Hyung,“Kau harus kembali...” gumam Yesung pelan, “ Kau tunggu aku disini! Jangan kemana-mana!” perintah Yesung pada Haeri, Yesung pun masuk ke kamarnya dan menemui para dungsaengnya.
“Hyung...kau berbicara pada hantu itu?” Tanya Eunhyuk
“Dia belum mati...” ucap Yesung
“Hyung tahu darimana kalau dia belum mati?”Tanya Kyu
“Jongshin Hyung menyuruhku menemuinya dan mengatakan padanya bahwa ia harus kembali...”
“Maksudmu..Dia harus kembali ke dalam tubuhnya?” tebak Kibum.
Yesung mengangguk, “ saat kecelakaan itu ada korban lain kan?”
“Ya..ada seorang gadis dan seorang pria paruh baya..jangan-jangan..”
“ Ya..Kyu..gadis itu adalah Park Haeri..”
***
Kyu, Eunhyuk dan Kibum pun mendatangi suster jaga, mereka bertanya apakah ada seorang pasien yang bernama Park Haeri di Rumah sakit ini. Tidak lama mereka pun kembali ke dalam kamar Yesung.
“Bagaimana hasilnya?” tanya Yesung
“Gadis itu telah dipindahkan ke rumah sakit di dekat rumahnya..” Ucap Kibum
Yesung menatap kesampingnya dengan pandangan iba, “Tubuhnya sudah mulai memudar..Kita harus ke rumah sakit itu sebelum fajar.” ucap Yesung pada Ketiga dungsaengnya.
Mereka pun masuk ke dalam mobil dan pergi tanpa sepengetahuan manajemen mereka. Sesampainya di kota tempat tinggal Haeri, mereka langsung mencari ke semua rumah sakit yang ada.
“Sudah jam Empat pagi...”ucap Eunhyuk
Yesung menatap cemas pada Haeri yang kini semakin samar.
“Disini!! Ini kamar Park Haeri!!” Teriak Kyu yang berada di ujung lorong.
Mereka pun berlari menuju kamar itu, Yesung mengetuk pintu kamar itu namun tidak ada seorang pun yang membuka pintu itu.
“Maaf..ada apa ya?” tanya seorang suster yang kebetulan lewat
“Kami ingin bertemu dengan pasien yang bernama Park Haeri!” jawab Yesung
“Omo..Su..Super Junior!”pekik Suster itu.
“Ne! Tapi bisakah kau mengijinkan kami untuk bertemu dengan Park Haeri?” ucap Kyu.
“A..Dia baru saja dibawa ke ruang gawat darurat! Tiba-tiba saja kondisinya drop!”
“Mwo??!!”
Yesung pun langsung berlari ke ruang gawat darurat, disusul dengan ketiga dungsaengnya.
***
“Keluar! Kau tidak boleh ada disini!” teriak seorang Dokter begitu Yesung menerobos masuk kedalam UGD.
“Aku harus masuk! Aku harus masuk!” Teriak Yesung, Ia pun kemudian menghampiri seorang Ibu-ibu yang wajahnya terlihat lelah, “Ajjuma..aku harus masuk..aku harus masuk”
“Kau ini siapa? Haeri sedang ditangani oleh Dokter! Kau dengar sendiri apa kata Dokter kan? Kau tidak boleh masuk!”
“Ajjuma..aku mohon..aku mohon..” ucap Yesung, kali ini ia berlutut di depan Ibu Haeri sambil menangis.
“Aku tidak bisa membiarkanmu masuk..”
Lampu kamar ruang gawat darurat pun mati dan para dokter pun keluar dengan wajah penuh penyesalan.
“Maaf..kami sudah berusaha semampu kami..”ucap salah satu Dokter dengan kepala tertunduk.
Ibu Haeri pun langsung tak sadarkan diri begitu mendengar kabar itu, sementara itu Yesung hanya terduduk diam di lantai.
“Kau sudah berusaha Hyung...”Ucap Kibum sambil menepuk pundak Yesung.
“Andwae..andwae...”Ucap Yesung, Ia pun langsung masuk ke ruang UGD. Ia membuka kain yang menutupi tubuh Haeri, gadis itu terdiam dan tak bergerak.
“Haeri...ini saatnya kau kembali ke tubuhmu! Haeri!!!” Teriak Yesung, namun roh Haeri tak lagi muncul. Yesung menggenggam jemari Haeri dengan erat dan menangis di samping ranjang Haeri. “Haeri..kau harus kembali..kau harus hidup..”
Tit..tit..tit..
Yesung menengok ke arah alat pembaca detak jantung, sesungging senyum muncul di wajahnya, Ia pun segera keluar dan berlari memanggil Dokter.
“Dokter!! Haeri masih hidup! Cepat kembali! Cepat! Haeri masih hidup!”
**
Yesung menggenggam sebuket bunga mawar putih, ia menarik nafasnya dan mengetuk pintu kamar pasien No 214. Seorang Ajjuma membuka pintu kamar itu dan menyambut Yesung dengan senyuman.
“Kau sudah datang ? silahkan masuk..” Ucap Ajjuma itu.
“Ne..” ucap Yesung, Ia pun masuk ke dalam kamar itu.
“ Dia baru sadar seminggu yang lalu…” Ucap bibi itu sambil tersenyum kearah Haeri yang kini terbaring di ranjang, “Kau pasti ingin bicara dengannya kan? Kalau begitu Bibi tinggalkan kalian berdua ya...” ujar Ibu Haeri
“Ah..Baiklah, Gomawo Ajjuma..”
Ibu Haeri tersenyum dan menepuk pundak Yesung, kemudian ia mencium kening putrinya dan meninggalkan Yesung dan Haeri berdua. Setelah Ibu Haeri pergi, Yesung pun duduk di samping ranjang Haeri. Ia mengelus pipi gadis itu dengan lembut.
“Akhirnya kau bangun juga Haeri..aku menunggumu selama ini..aku percaya kau akan kembali hidup..”
Yesung menggenggam jemari Haeri dan memandang gadis itu dengan lekat, wajah gadis itu sudah tidak sepucat tiga bulan terakhir. Ya..ini sudah tiga bulan sejak kejadian di ruang gawat darurat itu, ketika alat pembaca detak jantung menunjukkan bahwa Haeri masih hidup, Yesung segera berlari memanggil Dokter. Haeri berhasil diselamatkan malam itu, namun Haeri tidak begitu saja kembali. Perlu tiga bulan untuk Haeri agar Ia benar-benar Hidup dan bangun dari Komanya. Dan Selama tiga bulan itu Yesung selalu mengunjungi Haeri tiap akhir pekan, namun sayang Yesung sedang berhalangan hadir saat Haeri bangun dari Koma dan karena itulah Yesung sudah tak sabar untuk bertemu dan berbicara dengan Haeri hari ini.
Tiba-tiba Jemari Haeri bergerak di genggaman Yesung.
“Nuguseyo?” tanya Haeri ketika ia melihat seorang Pria tengah menggenggam jemarinya.
“Aku Yesung...”
Haeri mengerutkan keningnya, ia tidak mengenal pria yang ada dihadapannya itu, namun ia merasa pria itu bukanlah orang asing baginya. Wajah dan suaranya terdengar familiar. Sementara itu Yesung pun mengerti dengan kondisi yang dialami Haeri, wajar jika gadis itu tidak mengenalinya, ketika ia baru sadar dari kecelakaan pun ia tidak bisa mengingat keseluruhan kejadian yang menimpanya. Dengan perlahan Yesung pun mencoba menceritakan apa yang terjadi pada mereka berdua.
“Kau tidak percaya dengan ucapanku ya?” tanya Yesung ketika Haeri hanya terdiam dengan wajah yang bingung.
“Terkadang.... memang ada hal-hal tertentu ...yang tak bisa dimengerti dan dipercayai oleh orang lain...” Ucap Haeri
Yesung tercekat ketika mendengar pernyataan Haeri, itu adalah ucapan yang sama yang pernah Haeri ucapkan padanya.
“Haeri?”
Haeri memandang wajah Yesung dengan mata yang berkaca-kaca.
“Aku merindukanmu...sangat merindukanmu..”Ucap Haeri sambil meneteskan air mata,
“Kau mengingatku?” tanya Yesung dengan nada tidak yang percaya.
Haeri mengangguk pelan. Senyum pun mengembang di wajah Yesung.
“Aku juga..aku juga merindukanmu..” Ucap Yesung sambil memeluk tubuh mungil Haeri. Yesung melepaskan pelukannya dan menggengam kedua tangan gadis itu.
“Ada satu lagi yang belum aku ceritakan padamu...” ucap Yesung pelan.
“Apa?”
“Aku mencintaimu, Park Haeri...”
Haeri terdiam sejenak ketika mendengar pengakuan Yesung.
“Aku juga ada satu hal yang belum kuceritakan padamu Yesung..” ucap Haeri sambil melepaskan kedua tangannya dari genggaman Yesung.
“Apa?”tanya Yesung dengan wajah yang cemas.
“Nado saranghae...” Bisik Haeri pelan, Ia pun kemudian buru-buru memeluk Yesung dengan erat sebelum pria itu memasang muka cemberut.
The End

Site Meter