Kamis, 10 Februari 2011

My Ex-Boyfriend's Girl

Tag : Kyuhyun, Superjunior
Genre: Oneshot.
Created by: abhie.

Aneh..sepertinya aku memang aneh! Apa yang sedang kulakukan saat ini? Mengapa aku menurut saja waktu ia memintaku untuk memilih barang untuk wanita pujaannya? Haish..selama ini aku tak pernah memperdulikan pendapat orang lain yang selalu merasa heran atas hubungan ku dengan Kyuhyun, mantan kekasihku. Ya..kami memang sudah putus sekitar dua tahun yang lalu, awalnya kami sempat memutuskan komunikasi namun akhirnya kami kembali terhubung dan hubungan kami pun bergeser dari sepasang kekasih menjadi sahabat. Sulit dipercaya bukan? Tapi memang itulah yang terjadi antara aku dan Kyuhyun.
“Ya!!! Kau masih lama?”Tanyaku sebal.
“Wae? Aku masih belum menemukan sepatu yang pas..”Gumamnya sambil terus melihat-lihat jajaran sepatu wanita.
Aku melipat kedua tanganku dan memandangnya dengan kesal, kenapa ia bersikap seperti itu? Kyu yang cuek bebek mengapa bisa berubah menjadi sosok yang sok perhatian? Cih! Sungguh tidak cocok! Sudahlah..sebaiknya aku duduk dan memijit-mijit kakiku yang pegal.
“Menurutmu yang bagus yang mana?” Tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya.
Aku tak menjawabnya dan terus memijit kakiku, sebenarnya sepatu berwarna biru safir terlihat sangat cantik, simpel tapi terlihat elegan. Tapi jangan harap aku akan memberikan pendapatku di saat seperti ini! Tanpa menunggu jawabanku, Kyu pun mengambil sepasang sepatu berwarna putih yang terletak persis di samping sepatu biru yang kukagumi.
“Ini bagus kan?”Tanya Kyu sambil menunjukkan sepatu itu ke arahku. Ia pun berjalan menghampiriku dan berlutut di hadapanku.
Kurae..akhirnya kau sadar juga kalau aku sudah kelelahan ya? Batinku senang.
Tapi kenyataan ternyata tak seindah bayanganku, bukannya menenangkan otot kakiku ia malah melepas sepatu ku dan menukarnya dengan sepatu putih pilihannya. Haish...berani-beraninya ia menggunakan kakiku sebagai modelnya?
“Bagaimana? Nyaman tidak?”Tanya Kyu sambil melihat ke arahku.
Aku hanya diam sambil mengamati ekspresinya, apakah dulu ia sesenang ini saat memilih kado untukku? Apa ia juga senervous ini ketika hendak bertemu denganku?
“Hyewon..kenapa diam?”
Aku tersentak dari lamunanku, aku tak ingin berlama-lama di tempat ini.
“ Bagus! Ambil saja!” Jawabku cuek dan langsung melepaskan sepatu pilihannya.
“benarkah? Oke..aku ambil yang ini..” Ucap Kyu, Ia pun membawa sepasang sepatu tersebut dan menghampiri seorang karyawan.
Entah apa yang terjadi, tapi tiba-tiba aku merasa sangat tidak nyaman. Aku pun memutuskan untuk pergi dari toko itu.

***
'kau dimana?'

Aku terdiam membaca sms yang Kyu kirim, aku tak ingin membalas smsnya. Aku tak ingin melihat wajahnya, atau lebih tepatnya aku tak ingin melihatnya tersenyum seperti tadi.
“Capuccino pesanan anda”Ujar seorang pelayan sambil meletakkan secangkir capuccino di depanku.
“Kamsahamnida”ujarku, pelayan itu tersenyum dan langsung meninggalkanku.
Aku mengecap capuccino ku dan melihat ke luar jendela cafe, awan mulai gelap..kurasa tak lama lagi akan hujan. Ehm..apakah si bodoh itu membawa payung? Kuharap tidak, biar dia kehujanan dan membatalkan rencanananya.

Drrrt..drrrrttt...
Hp ku bergetar, Kyu mengirim sebuah sms lagi.
'Hyewon..kau sudah pulang? Hari sudah gelap, kau bawa payung tidak?'
Aku terdiam membaca sms nya. aku pun melihat ke arah jendela sekali lagi, Rintik hujan mulai membasahi jendela cafe. Tiba-tiba nada panggil HP ku pun berbunyi.
“Hyewon? Kau ada dimana sih?” Tanya Kyu dengan nada kesal.
“ cafe..aku haus tahu!”
“Benarkah?”
“Ne..kau bawa payung?”
“Aniyo..tapi Aku bisa menunggu hingga reda...masih ada beberapa hal yang harus ku lakukan..”
“Dasar! Kau selalu saja lupa membawa payung!”omel ku.
“Hehehe...mian..”

Dasar Kyu..Suara mu terdengar begitu ceria, apakah saat ini kau begitu bahagia? Aku kesal melihatmu seperti ini..meskipun egois, aku tak ingin melihatmu pindah ke lain hati..setidaknya kau harus menunggu hingga aku mendapatkan cinta yang baru..aku tak ingin merasakan perasaan aneh yang kini menghinggapiku..

“Hyewon?? Aku tutup dulu ya..dah!”
“Ne..”
Klik~~~

Aku terdiam memandang HP ku
"haish..sebal!"gumamku, kemudian ku alihkan perhatianku pada tetesan air yang menempel di jendela cafe. Hujan tiba..huft..aku tidak terlalu menyukai hujan. Wae? karena hujan hanya akan mengingatkanku akan kejadian dua tahun silam.

Dua tahun lalu kami berpisah. Aku yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, ku kira aku akan baik-baik saja..namun ternyata aku salah..aku sakit..sangat sakit..saat itu Kyu hanya terdiam mendengar ucapanku, saat itu aku berharap, aniyo, saat itu aku berdoa..aku berdoa agar Kyu menahan ku..aku berdoa agar ia menarikku kedalam pelukannya, tapi saat itu ia hanya mengangguk pelan dan berbalik memunggungiku, ia bahkan tak berusaha untuk mempertahankan hubungan kami. Sejak saat itu Aku begitu membencinya, membencinya karena telah melepaskanku, membencinya karena membuat ku semakin yakin bahwa ia memang bukan milikku. Di saat hatiku hancur berkeping, tetesan air hujan mulai turun dan membasahi wajahku. Saat itu aku membiarkan air hujan mengguyurku dan berharap bahwa tetesan hujan itu mampu menyapu bulir hangat yang turun dari mataku. Dan saat itu aku pun memohon pada Hujan..tolong samarkan kepedihanku, tolong bantu aku menutup kesedihanku...

Drrrttttttttt

Getaran HP kembali menyadarkanku dari lamunan, Kulihat layar Hpku dan nama Kyu pun tercantum disana. Apa lagi yang ia inginkan? Haish..pria ini benar-benar tak berperasaan..apakah ia benar-benar mengira kalau aku akan bersikap biasa saja? Kyu, seharusnya kau itu sadar bahwa aku adalah gadis paling egois yang pernah kau temui seumur hidupmu!

***

Pria itu berdiri di depan sebuah taman yang tak pernah kukunjungi selama dua tahun terakhir. Ia memegang sebuah pot berisi bunga matahari dan sebuah kotak hadiah yang pasti berisikan sepasang sepatu putih. Wajahnya terlihat bahagia dan senyumnya mengembang. Entah mengapa Pria itu terlihat tampan ketika rintik hujan menyentuh rambut ikalnya.

Aku tak ingin berjalan mendekatinya..aku tak mau dikenalkan pada gadis pujaannya. Tadi ketika di cafe, Kyu yang bodoh itu mengirim sebuah pesan sms yang menyuruhku untuk menemuinya di taman-yang dengan bodohnya dipilihlah taman yang menjadi tempat kami berpisah- hanya untuk memberitahuku siapa gadis pujaannya itu. Huft..aku takkan melakukan kesalahan lagi, aku tak bisa menarik Kyu kembali ke sisiku, lalu mengapa aku harus menyatukannya dengan wanita lain?

Aku pun menghentikan langkahku dan berbalik, air mata ku mulai menggenangi mataku.
“Haish..Ini tak mempan untukku!!”gumamku yang masih sempat-sempatnya mengingat tulisan dalam sebuah artikel.

Saat baru saja patah hati, tak sengaja aku menemukan sebuah majalah yang memuat artikel berjudul ‘Trik Melupakan Mantan’. Di artikel itu tertulis bahwa point pertama untuk melupakan mantan adalah dengan cara tidak berkomunikasi dengannya selama dua bulan. Saat itu aku tak pernah berusaha untuk menghubungi Kyu, bukan hanya dua bulan tapi hingga dua belas bulan! Di point kedua disebutkan bahwa aku tidak perlu membuang atau membakar pemberian dari mantan karena mungkin saat ‘luka’ itu sembuh, barang-barang itu mungkin dapat aku manfaatkan kembali. Tapi nyatanya? Hingga detik ini pun aku tak berani untuk membuka kotak yang kugunakan untuk menyimpan barang-barang itu! Lalu point ketiga menyebutkan bahwa aku harus memperluas pergaulan dan jangan terpaku pada kisah masa lalu, lalu aku pun berusaha bersahabat dengan banyak orang dan persahabatan itu justru membawaku kembali bertemu dengan Kyu. Yups,..terimakasih pada teman baruku yang bernama Sungmin! Gara-gara dia aku jadi bertemu lagi dengan Kyu dan akhirnya pertahananku untuk tidak lagi berkomunikasi dengan Kyu pun runtuh..dan parahnya kini aku malah bersahabat dengan mantanku itu! Awalnya aku hanya bersikap cool dengan menerima tawaran bersahabat dari Kyu, namun kini aku harus mengakui bahwa alasan sebenarnya hanyalah karena aku tak bisa menjauh darinya. Tidak lagi.

“Hyewon!!!” teriak Kyu.
Haish..Pria bodoh itu memanggilku! Ia memanggilku di saat aku tak bisa mengontrol emosi dan ekspresiku! Haish..langkah kakinya semakin mendekat..kumohon jangan kemari..
“Hyewon!”Ujar Kyu sambil menepuk bahuku.
Apa yang harus kulakukan??
“Mengapa kau tak menghampiriku?”Lanjutnya sambil berusaha memayungi tubuhnya dengan payung yang ku pegang. Alhasil ia pun berdiri di depan ku yang kini hanya bisa menunduk.
“Waeyo?” Tanya Kyu bingung, kemudian ia pun menyadari bahwa saat ini aku tengah menangis dalam diam. “Hyewon..kau sakit?”Tanya Kyu panik, ia pun mengusap airmataku dan menyentuh dahiku. “Tapi kau tidak panas..”Gumamnya.
Aku pun menjatuhkan payungku dan memeluknya.
“Waeyo?Hyewon..kau baik-baik saja kan?”
Aku tetap diam dan memeluknya, Kyu pun terdiam dan membiarkanku.
“Hajima..Kyu..”Gumamku
“Mwo?”
“Hajima..”

Tenggorokanku tercekat dan sulit bagiku untuk mengatakan bahwa aku tak ingin Kyu bersama dengan orang lain. Jika aku mengatakan bahwa aku masih menyukainya apakah ia akan percaya dan memilihku? Tapi aku terlalu pengecut..bahkan setelah perbuatan senekat ini pun nyatanya belum mampu memberikanku keberanian yang cukup untuk menyampaikan perasaanku.. Aku pun mengendurkan pelukanku dan bersiap untuk melepasnya.

“Hajima..”Ucap Kyu yang kali ini ganti memelukku. “Aku seharusnya mengucapkan kata itu saat kau meminta putus...”Lanjutnya. Ia pun mengendurkan pelukannya dan menatap lurus ke mataku. “Tapi..Maaf..”

***

Kyu tersenyum melihat wanita pujaannya, ia pun memberikan bunga matahari dan sebuah kotak berisi sepatu pada wanita itu.
“Ayo dibuka..”Ujar Kyu, ekspresinya menunjukkan bahwa ia sudah tidak sabar lagi untuk melihat reaksi dari wanita pujaannya itu.
Wanita itu tersenyum bahagia dan dengan hati-hati ia pun merobek kertas pembungkus kadonya.
“Kyu!” pekik wanita itu dengan nada tak percaya, Ia pun mengamati sepasang sepatu berwarna biru safir yang tersimpan rapi di dalam kotak.
“Mwo?? Kau suka kan?”Tanya Kyu dengan senyum manisnya.
“Ba..bagaimana kau tahu? Tadi kan kau memilih sepatu putih!”Ujarku
“Hehehe..jelas aku tahu! Wajahmu itu cerah sekali saat melihat sepatu ini!”
“Haish..lalu tadi mengapa kau menyuruhku untuk mencoba sepatu putih itu?”
“Aku hanya ingin mengetahui nomor sepatumu dan juga..aku ingin melihat ekspresi kaget mu yang seperti ini..”
Aku memukul pelan lengan Kyu dan menatap haru pada sepasang sepatu yang Kyu beli untuk wanita pujaannya, yang tak lain adalah aku, Kwon Hyewon.
"Ya!! Tadi waktu kau bilang maaf, jantungku hampir copot tahu!"Ujarku sebal
Kyu tersenyum mendengar omelanku, "Waktu itu aku tidak sempat mengucapkan kata maaf, maaf karena membuatmu merasa bingung atas sikapku"
"ani..mungkin aku yang terlalu kekanak-kanakan.."gumamku
Kyu pun kembali tersenyum,"Sebenarnya aku juga minta maaf karena telah berfikir yang tidak-tidak tentangmu"
"Apa?" tanyaku penasaran.
“saat itu aku benar-benar kesulitan menghubungimu..jadi aku berkata..‘Ah..wanita kejam ini telah melupakanku’”Ujar Kyu.
Aku pun terdiam mendengar curahan hatinya.Ya..itu bisa dipahami karena saat itu aku memang berusaha menghindarinya. jadi ini adalah salahku juga, gwenchana..
“Kemudian aku juga sempat jengkel karena mengira kau tengah memiliki hubungan khusus dengan Sungmin.”
“Mwo??”
“Ssst! Biar aku selesaikan ucapanku!” Ujar Kyu.
Aku pun terpaksa diam dan menahan kata-kata yang ingin kuucapkan.
“Di saat aku mulai kehilangan akal, aku pun memintamu untuk menjadi teman..lalu kita semakin dekat dan semakin terbuka,,kemudian aku berfikir ‘Mengapa dulu aku tak bisa memahami wanita ini?’”
Kyu pun memandang wajahku lekat dan melanjutkan ucapannya.
“Kau tahu apa yang terjadi di kemudian hari?”
Aku menggelengkan kepalaku dan menanti kalimat selanjutnya.
“Kemudian aku marah dan bertanya pada diriku sendiri, ‘Ya! Mengapa kau terus memikirkan Hyewon? Kau masih mencintainya?’”
“Lalu apa jawabanmu?”Tanyaku penasaran.
Kyu tersenyum mendengar pertanyaanku.
“Molla..”Jawabnya enteng.
Aku mengerutkan keningku dan tidak mengerti maksud jawabannya.
“Sungguh..aku benar-benar tak tahu jawabannya! Tiap hari aku mengajukan pertanyaan itu,tapi tiap hari pula aku tak tahu jawabannya!”
Aku pun terdiam mendengar ucapannya, sebenarnya apa sih yang ingin dia katakan? Aku tak mengerti! Sebenarnya ia menyukaiku atau tidak?? Hal seperti ini lah yang membuatku merasa tidak yakin kalau ia memiliki perasaan yang sama denganku. Haish..kumohon, jangan membunyikan genderang perang di hari seperti ini!
Kyu memandangku yang mulai cemberut, ia pun tertawa kecil sambil mencubit gemas pipiku.
“Kalau kau penasaran, tanyakan saja pada bunga itu!”
“mwo?”
Aku lalu terdiam memikirkan ucapannya, huft..mengapa ia selalu mengungkapkan hal-hal yang sederhana dengan cara yang sulit??
“Ya sudah! kalau tidak mau memberi tahuku juga tidak apa-apa!”ucapku sebal.
Kyu kembali tersenyum mendengar jawabanku,
“Bunga itu diberi nama bunga matahari.. karena ia selalu mengikuti arah matahari kan? di pagi hari ia akan mengarah ke timur dan terus bergerak mengikuti nya hingga si mentari tenggelam di arah barat.”
“Artinya?”
Kyu mencubit pipiku sekali lagi. Entah karena gemas atau mungkin geregetan dengan cara kerja otakku yang lamban.
“Artinya aku adalah bunga matahari dan kau adalah mataharinya. Aku tak tahu mengapa aku jatuh cinta padamu..tapi yang kutahu adalah..aku ingin selalu memperhatikanmu, dan untuk itulah kau harus terus ada disisiku.”
Setelah ucapannya selesai, ia pun terdiam sambil memandangku. Aku yang kikuk pun hanya bisa tersipu malu.
“Gombal”Gumamku yang masih salah tingkah.
Kyu tertawa mendengar ucapanku kemudian ia pun bangkit dari bangku taman.
“Ayo kuantar pulang” Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
Aku pun menyambut tangan itu dan kami pun bergandengan tangan. Aku melihat ke arah langit, Awan mendung yang sejak tadi menggelantung akhirnya meghilang dan mentari pun muncul meski masih malu-malu. Si bunga matahari pun dengan semangat langsung menoleh kearah matahari, sama seperti pria yang kini menatapku dengan lembut.
-The End-

nOte: artikel itu beneran ada lho, tp di laman yahoo, buat yg nulis artikelnya maaf y ndak ditulis creditna..tapi thanks buat inspirasinya..hahaha. (>.<)/

Site Meter